Friday, December 28, 2012

Sedikit Pendalaman Tentang Potensiometer (Pots)

Setelah di posting sebelumnya kita telah mengenal apa itu potensiometer dan bagaimana simbolnya, dan saya pun telah menyinggung sedikit tentang kegunaan serta macam-macamnya, kini giliran kita sedikit memperdalam ilmu kita tentang potensiometer. Kenapa sedikit? ya kalau banyak" malah ntar gak ada yang masuk di kepala kita malah repot dan tambah pusing plus tambah enggan kita belajar ilmu elektro. Terus banyak yang bilang juga lebih baik sedikit daripada tidak sama sekali, ya gak?

Potensiometer atau dalam bahasa inggrisnya potentiometer dan disingkat pots, seperti yang saya jelaskan dipost kemarin jika dilihat dari pengkodean huruf yang terdapat pada potensiometer itu, kita dapat membedakan potensiometer menjadi 3 kategori/tipe. Pengkategorian tersebut ialah potensiometer logaritmis (A), potensiometer linier (B) dan potensiometer reverse log. Dipost ini saya akan mencoba menjelaskan pada Anda apa perbedaan dan kenapa ada pengkategorian pada pots, dan kenapa begitu. Post ini juga sebagai jawaban saya pada pertanyaan donggupit di post sebelumnya tentang Membaca Kode Angka Pada Resistor Variable, Potensiometer.

  • Potensiometer Logaritmis
A pots
Contoh gambar pots dengan kode A
Pada gambar disamping nampak sebuah potensiometer dengan kode A250K. Kode A sendiri mewakili potensiometer tipe logaritmis/logaritmik, potensiometer ini digunakan untuk keperluan audio. Biasanya di pakai pada tone control sebagai pengatur volume. Namun kini di pasaran mulai susah didapat, mungkin karena kurang peminatnya.






  • Potensiometer Linier
B Pots
Contoh gambar pots dengan kode B
Pada gambar disamping nampak dua buah potensiometer dengan kode B100K. Kode B mewakili potensiometer tipe linier, potensiometer jenis ini yang paling ramai digunakan, mungkin karena mungkin harga relatif murah dan banyak juga stok barangnya di pasaran. Penggunaan potensiometer ini biasanya juga untuk keperluan audio, sebagai pengatur nada bass ataupun treble.






linier pot
Contoh lain Pots linier

Gambar disamping merupakan contoh salah satu potensiometer berbentuk slide, potensiometer ini sering/dapat kita jumpai dengan mudah di berbagai rangkaian akualiser/tone control.




  • Reverse log Potensiometer
Pada gambar disamping tampak 2 buah potensiometer dengan kode C10K. Kode C mewakili tipe Reverse log potensiometer, atau potensiometer dengan log terbalik. Potensiometer ini sering digunakan pada rangkaian efek atau tone gitar sebagai volume. Para pecinta efek gitar biasanya mangakali reverse log pots, yang lumayan susah didapat dipasaran dalam negeri ini dengan menggantinya dengan potensiometer linier di beri 2buah resistor pada kaki 1 dan 3, namun saya sendiri tak paham berapa nilai resistansi potensio tersebut dan berapa nilai resistansi resistor tersebut.

Nah itulah sekelumit tentang potensiometer tipe A, B dan C yang aku ketahui, jadi intinya untuk bentuk pots antara A, B maupun C adalah relatif sama, yang membedakannya adalah cara kerja potensiometer tersebut. Silahkan berikan tambahan tentang potensiometer yang Anda mengerti dan belum tertulis disini maupun di post saya sebelumnya, pada kolom komentar dibawah. Jika sobat semua masih merasa kurang kurang jelas tentang potensiometer Anda bisa kunjungi The Secret Life Pot , disana membahas lebih mendetail tentang potensiometer.

Salam belajar elektro!!!

Tuesday, December 18, 2012

Membaca Kode Angka Pada Resistor Variable, Potensiometer

Pada kesempatan kemarin pada saat saya menuliskan cara Membaca Kode Angka Pada Resistor Variable Trimpot saya sempat berkata, " saya akan menuliskan Membaca Kode Angka Pada Resistor Variable Potensiometer" nah inilah dia tulisan saya untuk menepati janji saya itu.

Sebelum menulis lebih jauh tentang bagaimana membaca kode angka pada potensiometer, sebaiknya bagi  Anda yang belum mengetahuinya sebaiknya, ketahui apa itu potensiometer terlebih dahulu. Apabila Anda sudah mengetahuinya meri kita melanjutkan tentang cara membaca kode angkanya.

Kode-kode pada potensiometer umumnya terdapat kombinasi huruf dan angka, contoh kodenya B100k, A100k. Apa sebenarnya dan bagaimana membacanya, inilah yang tengah kita pelajari bersama sekarang ini. 

Kita mulai dari kode letter/huruf :
  • Kode A : kode ini untuk mewakili/meng-kodekan pots/potensiometer jenis/tipe logaritmis
  • Kode B : kode ini untuk mewakili/meng-kodekan pots/potensiometer jenis/tipe linier
  • Kode C : kode ini untuk mewakili/meng-kodekan pots/potensiometer jenis/tipe reverse log
  • Kode K : kode ini simbol untuk simbol nilai resistansi potensiometer tersebut
Itulah peng-kodean letter/huruf pada potensiometer yang aku ketahui, di pasaran sparepart elektronik/ditoko-toko komponen elektronik di Indonesia dapat kita temukan/dapat dengan mudah kita dapatkan potensiometer dengan kode huruf A dan B, sedangkan untuk Tipe C saya rasa cukup sulit kita dapatkan di pasaran/ di toko-toko sparepart elektronik lokal, karena potensio ini sangat jarang juga digunakan.

Peng-kodean angka pada potensiometer:

Peng-kodean angka pada potensio sebenarnya untuk menyatakan berapa nilai resistansi pada potensiometer tersebut. Sepertinya Anda juga sudah tahu hal ini, namun tak ada salahnya saya tulis biar adik-adik kita yang belum mengerti dapat mengerti melalui Blog Elektonika ini. Untuk mempermudah saya menjelaskan saya akan mengambil contoh pada gambar dibawah ini;

Kode pada Potensiometer

Pada gambar potensiometer diatas terdapat tulisan kode B10K, kode angkanya ialah 10k artinya sama dengan 10.000 Ohm (Ω), 10.000 Ω dapat kita persingkat dengan menambah huruf KΩ, jadi 10KΩ. Namun penulisannya sering disingkat menjadi 10K.

Ok Sobat pembaca Blog Elektronika, saya rasa semua sudah faham Cara Mebaca Kode Angka Pada  Resistor Variable jenis Potensiometer ini, dan saya mohon maaf atas kekurangan serta cara penulisan saya, karena inilah batas kemampuan saya, terimakasih.

Wednesday, December 12, 2012

Pengenalan Obeng, Alat Bantu Service Elektronik

Apa itu Obeng? lho kok malah tanya apaitu obengsih kok gak dijelasin sendiri, hehe... lha iya kalau saya tanya siapa itu Obeng ntar situ jawabnya Obeng itu tetangga aku, hikhik... Ok deh sekarang serius, apa sebenarnya obeng itu? Obeng adalah salah satu alat bantu teknisi baik itu elektronik maupun teknisi mesin (montir) pada umumnya, untuk mengencangkan serta mengendurkan baut. Dalam bahasa inggris obeng disebut Screwdriver.

Macam-macam Obeng
Sebenarnya dari sekaian macam bentuk obeng yang teramat sering di gunakan para teknisi elektronik adalah jenis obeng plus (+) dan obeng minus (-). Berdasarkan apa sebenarnya orang menentukan jenis obeng, jawabannya adalah dari mata obeng tersebut, jika mata obeng tersebut adalah minus maka dia juga di beri nama obeng minus, dan apabila + maka namanya adalah obeng plus/ples dan sebagainya.

Dari ukurannya, obeng banyak pula macamnya dari yang kecil-kecil obeng buat tukang service jam tangan, meningkat lebih besar ukurannya buat para tukang service handphone hingga ukuran jumbo alias besar juga banyak. Aku sudah tahu kalian tak penasaran seperti apa itu obeng, tapi sungguh terpaksa juga aku tetap akan memberikan contoh gambar obeng untuk Anda.

obeng
image credit : Rusty Clark
Nah itu dia penampakan obeng sesungguhnya, hehe..:D

Fungsi Obeng
Apa fungsi obeng buat para teknisi elektronik? Sepertinya obeng tidak dikhususkan buat para teknisi elektronika saja, orang lain dan bukan teknisi elektro juga menggunakan obeng. Jadi fungsi obeng secara umum adalah sebagai alat bantu untuk mengencangkan dan mengendurkan baut. segini saja tulisan saya, saya rasa sudah cukup untuk mengenal apa obeng itu.

Thursday, December 6, 2012

Membaca Kode Angka Pada Resistor Variable Trimpot

Sudah pahamkan apa itu trimpot serta kegunaannya? saya rasa Anda telah paham, namun apabila Anda masih belum paham Anda bisa memahami kembali lewat Pengenalan Resistor Variabel, Trimpot di blog elektro ini. Untuk menambah pengetahuan kita bersama, kali ini saya akan menguraikan tentang bagaimana cara membacakode angka pada resistor variable.

Resistor variabel jenis Trimpot kali ini yang akan saya jelaskan cara membaca kode angkanya, sedangkan untuk jenis potensio, insya Allah akan saya jelaskan pada kesempatan/post mendatang.

Pengkodean pada trimpot  sebenarnya persis seperti pengkodean pada kapasitor namuun tak jarang juga pengkodean ini ditulis langsung berapa nilai tahanan/resistansi pada trimpot itu, misal 10k artinya ya 10kΩ atau 10 kilo ohm. Seperti pada gambar diatas tertulis 20k itu juga artinya 20kΩ, sudah saya tulis diatas tak semua trimpot pengkodeannya seperti itu.

Kalau pengkodean trimpot sama persis dengan pengkodean kapasitor /kondensator (C), lantas bagaimana cara membaca dan apa perbedaan antara kedua pengkodean tersebut?. Penulisan pengkodean memang sama persis dengan kapasitor dan cara membacanya juga sama yakni 

contoh:

102 : 1000 Ω = 1kΩ
103 : 10.000Ω = 10kΩ
471 : 470Ω
502 : 5000Ω = 5kΩ
503 : 50.000Ω = 50kΩ
104 : 100.000Ω = 100kΩ

Bagaimana jelas gak? sebenarnya cukup mudah untuk menghitungnya, kuncinya ada di digit ketiga, digit ketiga berfungsi sebagai pengali atau mudahnya digit ketiga merupakan banyaknya nol (0). Dari contoh diatas sara rasa cukup mudah dipahami, jika Andamenjumpai trimpot dengan tulisan pada body 102 artinya 1kΩ karena digit pertama menyatakan angka pertama (1), dan bgitu pula digit kedua menyatakan angka (0) sedangkan digit ketiga banyaknya nol (00) jadi 1000 Ω sama saja dengan 1kΩ.

Perbedaan mendasar pengkodean Trimpot dan Kapasitor/ kondensator ialah pada satuannya saja kalau trimpot menggunakan satuan Ohm karena masih dalam keluarga Resistor sedangkan Kapasitor menggunakan satuan Farad. Ok teman-teman Blog Elektronika demikian tulisan saya kali ini tentang 

Monday, November 12, 2012

Tips Memilih Dan Merawat Emergency Lamp

Emergency Lamp
Emage Credit : striatic
Emergency Lamp apasih? Emergency Lamp/Emergency Led Lights yang umumnya sekarang banyak digunakan adalah sebuah rangkaian elektronika, yang bisa kita gunakan sebagai pengganti lampu listrik tatkala/ketika tidak ada arus listrik dari sumber/jala-jala listrik, dengan kata lain yang lebih mudah ketika sedang mati lampu.

Langsung saja ketopik, bagaimana memilih Emergency Lamp? Lazimnya orang yang mau membeli barang/sesuatu pasti dia memilih apa yang hendak dia beli itu. Iya nggak? tentunya jawabannya "ya". Begitu pula kalau Anda mau membeli Emergency lamp, ya mesti pilih dulu baru di beli. Ditoko-toko elektronik baik itu toko real alias toko elektronik offline dan toko elektronik online banyak yang menyediakan bermacam-macam Emergency Lamp.

Lalu bagaimana pilihan terbaik buat kita? Saya lebih merekomendasikan Anda memilih "Emergency LED lights", kenapa? karena selain harganya relatif lebih murah lampu darurat dari LED ini juga mempunyai kelebihan lain. Walaupun ada juga lampu darurat dengan sumber listrik dari campuran garam dan air namun saya belum berani merekomendasi Anda supaya memakai ini sekarang, karena ini belum lazim disini hehe..

Apa saja kelebihan lain yang dimiliki Emergency LED Lights ini?
  1. Lebih hemat daya listrik
  2. Tahan lama (awet)
  3. Cahayanya relatif lebih terang
  4. Karena dia juga hemat daya listrik, tentunya baterai/aki kering didalamnya akan lebih awet pula.
Tambahan masukan buat Anda dalam memilih Emergency Lamp, kalau tersedia ditoko Anda membeli Emergency Lamp, pilihlah yang memiliki tombol/knop dengan fungsi sebagai pengatur terang dan redup cahaya lampu, ini akan lebih menghemat pemakaian daya listrik jika kita redupkan.

Terus perawatannya gimana kang? hehe seperti pertanyaan temanku, Mbak +Indah P yang menanyakan hal ini dan saya juga sudah berjanji mau menjawab di posting saya berikutnya, hehe maaf yah mbak bukannya pelit gak langsung saya jawab, tapi mayan ada bahan buat posting hihihihi...

Berikut cara saya merawat Emergency Lamp/lampu darurat agar baterai/aki kering didalamnya bertahan lebih lama dengan kata lain umurnya lebih panjang.
  • Ketika kita baru membeli emergeny lamp, lakukanlah pengisian baterai/cas hingga baterai benar-benar penuh. Kisaran waktu 6 jam pengisian baterai
  • Jika dalam kurun waktu kurang lebih 2 bulan emergency lamp ini tak digunakan lakukan pula seperti poin pertama tadi
  • Jangan selalu menghubungkan steker/kabel pengisian ke jala-jala listrik, hal ini akan mengakibatkan baterai leak/bocor, lebih parah lagi lama-kelamaan baterai tak mampu menyimpan arus listrik.
  • Jangan pula mengisi baterai ketika arus listrik di dalam baterai masih banyak, apa tandanya kalau arus listrik masih banyak dalam baterai tersebut? tandanya dia masih mampu menyalakan TL/LED di dalam emergency lamp, jadi lakukan pengisian baterai ketika arus listrik benar-benar mau habis.
  • Apabila emergency lamp Anda menggunakan TL/neon, gantilah TL tersebut apabila di ujung-ujungnya nampak noda hitam, karena dikhawatirkan dapat menghambat kinerja rangkaian eletronik di dalam emergency lamp yang mungkin berdampak buruk pada baterai atau aki kering didalamnya,
Nah begitulah cara saya merawat Emergency Lamp, agar dia berusia panjang. Lalu apa yang harus kita lakukan kalau baterai telah rusak? ya tentu saja kita ganti lagi dengan yang masih bagus, seandainya kita tak mampu memperbaiki baterai tersebut.

Monday, November 5, 2012

Rangkaian Elektronika Lampu LED 220volt

























Rangkaian Elektronika Lampu LED 220volt ini merupakan rangkaian dasar dari bermacam-macam skema/rangkaian Led yang ada, tidak seperti rangkaian flip-flop ataupun rangkaian led berjalan, emergency led lights, rangkaian ini tidak memerlukan komponen aktif  (IC) Integrated circuit karena rangkaian lampu led ini cukup mendasar dan sangat sederhana.

Komponen elektronika aktif yang dipakai disini hanya 4buah LED DAN 4buah Diode, keempat diode tersebut bisa juga kita ganti menggunakan 1 bridge diode, apa bridge itu? kalau Anda belum tahu lihatdan bacalah Pengenalan diode pada blog ini. Jikalau sudah paham apa itu bridge diode mari kita lanjut....OK?

Daftar Komponen yang diperlukan untuk membuat Rangkaian Elektronika Lampu LED 220volt seperti rangkaian di atas:

R1 : 470k/1w
R2 : 470Ω/1w
D1-D4 : 1N4007
D5-D8 : LED
C1 : 0.0047uF 472K 400VAC
C2 : 470uF/35volt

C1 kalau susah mencari di toko elektronika sekitar Anda, Anda dapat memanfaatkan kondensator yang terdapat pada torch light (lampu senter) yang bisa dicas/charge, biasanya torch light ini memakai led juga dan lagi-lagi dapat kita manfaatkan untuk pengganti led pada skema diatas.

Skema Elektronika Lampu LED 220volt ini bisa kita manfaatkan sebagai lampu belajar, buat adik-adik yang masih duduk dibangku SMP maupun SMU. Disamping bahan yang cukup murah dan gampang kita merangkainya dan hasil kerja tak sia-sia karena bisa sebagai lampu belajar. Jika 4 buah LED Anda rasa masih kurang, Anda dapat menambahkan lagi LED kedalam rangkain dengan sistem seri tersebut, dan jangan lupa rubah/perkecil nilai R2 jika menambahkan LED.

NB!: Peringatan jika rangkaian terhubung langsung jangan sesekali menyentuh salah satu komponen, dengan tangan kosong, karena semua komponen non isolated ini bisa menyebabkan Anda tersengat aliran listrik langsung.

Monday, October 29, 2012

Membaca Kode Angka Pada Resistor

Setelah kemaren saya menuliskan tentang cara Membaca Gelang warna Pada Resistor, sekarang saya akan mencoba menuliskan tentang bagaimana cara Membaca Kode Angka Pada Resistor. Dan mungkin setelah ini akan saya coba menuliskan tentang bagaimana mengetahui nilai resistor dengan menggunakan multitester.

Karena saya sudah sempat menyinggung kemaren pada posting tetang cara Membaca Kode Angka Pada Resistor, bahwa untuk mengetahui nilai resistansi sebuah resistor ialah dengan tiga cara atau metode. Kini yang metode kedua mari kita lanjut.... heheh.

Pernah saya singgung juga ( jangan tersinggung yah!) hahaha...., just kidding, so forget it Ok, bahwa umumnya atau biasanya resistor yang mempunyai atau terdapat kode angka ialah resistor SMD. Apa hayoo resistor SMD itu? temukan jawabannya disini Apa dan Bagaimana Resistor Itu, kalau gak mau ya sono googling sendiri, hehe.

Maaf Mas Broo cerewet yah aku? Dari pada pusing mendingan nulis apa yang ada dibenakku, maaf ya kalau jelek, memang mungkin udah sepantasnya coz orangnya juga jelek wkwkwk....., Ok kita lanjut, jangan  ketawa terus kapan rampungnya tulisan saya ini sudah hampir pagi, mata udah mulai sepet juga. 

Untuk memudahkan saya dan Anda juga mungkin lihat gambar dibawah


Dari gambar diatas cukup jelas, Jelas gak? hehe.. ada 5 buah resistor SMD 2 diantaranya SMD jaringan. Disitu tertulis pada body resistor R22, 3R9, 0, 331 dan 331 lagi. Bagaimana cara membacanya? pengkodean angka pada resistor ada 4 digit dan 3 digit, lalu mengapa ada yang cuma 1 digit pada gambar ditas? Lha Anda sendiri lihat itu 0 kan lha mau ditulis berapa digitpun ya tetep 0, jadi mungkin ditulis 0 saja Oleh Pabrikannya. 

Sedangkan R22 itu sesungguhnya adalah 0R22 jadi mohon bedakan dan jangan terkecoh R22 itu artinya resistor terseut memiliki nilai 0,22 Ohm bukan 22 Ohm. Kalau 22Ω atau 22 Ohm itu pada body resistor akan tertulis 22R bukan R22, paham kan. Lalu 3R9 itu jelas artinya resistor tersebut memiliki resistansi sebesar 3,9Ω. Contoh lagi misal lagi misalkan Anda menemukan resistor SMD dengan tulisan 4R7 itu berarti nilainya ya 4,7Ω, Mudahkan?

Kemudian kedua resistor yang ada tulisan 331 itu Artinya apa kang +Suratno Kenthus ? itu adalah pengkodean 3 digit, itu sama sistemnya sepeti kita membaca gelang warna pada resistor, yakni digit pertama menujukan angka ke-1, digit kedua menunjukan angka ke-2, dan digit ke tiga menunjukan berapa banyaknya nol atau pengali. Nah jadi kedua resistor SMD jaringan tersebut memiliki nilai sebesar 330 Ω. Misal lagi Anda menemukan, Lho kang kok menemukan terus sih emang pada hilang yah resistornya ....wkwkwkw. Ok deh tak ganti sekarang gak lagi menemukan tapi menjumpai sebuah resistor dengan tulisan pada body 472 berarti 4700Ω, atau artinya 4k7 atau 4,7 kΩ. 

Pesan saya jangan terkecoh lagi misal ada tulisan pada body resistor 330 itu bukan artinya 330Ω melainkan 33Ω, dan lagi misal 470 ya berarti 47Ω. Pahamkan? kalau belum kasihan donk aku nulis dari tadi,situ gak maksud2x. 



Kemudian resistor ini, tentunya yang ada kode angkanya bukan gelang warna. Resistor yang putih tersebut sering disebut juga resistor balok atau resistor daya, disana ada tulisan 5WR5J apa artinya?

5W : 5Watt, artinya resistor tersebut memiliki daya sebesar 5watt
R5 : 0,5Ω, artinya resistor tersebut memiliki resistansi sebesar 0,5 Ohm
J : J toleransi 5% 

Lain misalkan ada 5W5RJ : dia atau resistor ini memiliki kemampuan 5 Watt, dan 5 Ω, dan 5% toleransinya. misal lagi 10W22RK: maka nilai resitor ini yakni 10Watt daya, 22Ω resistansi dan 10% toleransinya. masih bingung ya? kode huruf J sama K itu? 

.W..RK ini huruf ke1 adalah R dan huruf ke2 adalah K, ..W..KJ ini huruf ke1 adalah K da hurufke2 adalah J. Rinciannya begini :

Huruf ke1 pada resistor menyatakan nilai resistor, maka jika huruf ke1 adalah :

  • R artinya x 1(kali satu) ohm
  • K artinya x 103(kali 1000) ohm
  • M artinya x 106(kali 1000000) ohm
Huruf ke2 menyatakan toleransi, maka jika huruf ke2 adalah :

  • J artinya toleransi ± 5 %
  • K artinya toleransi ± 10 %
  • M artinya toleransi ± 20 %
Nah begitu kurang lebihnya, cara Membaca Kode Angka dan Huruf Pada Resistor, moga bisa memberikan manfaat.




Friday, October 26, 2012

Pengenalan Alat Penyedot Timah Solder (Attractor)

Alat Penyedot Timah Solder (Attractor) merupakan alat yang tergolong vital bagi seorang teknisi elektronika, karena attractor atau penyedot timah solder lazim dan hampir 90% digunakan sebagai alat bantu dalam melepaskan atau mencabut komponen elektronik dari PCB yang telah terpatri kuat.

Kenapa komponen elektronika perlu dicabut? Dalam dunia reparasi elektronika, komponen elektronik yang telah mengalami kerusakan tentunya kita ganti dengan yang masih dalam kondisi OK, nah disini selain menggunakan solder juga memerlukan alat bantu lain yakni Alat Penyedot Timah Solder (Attractor) ini.

Seperti apa sebenarnya Alat Penyedot Timah Solder (Attractor) itu? hehe sabar... sebelum melihat gambarnya, mari kita ketahui dulu bahwa Attractor kalau orang jawa bilang atraktor juga dikenal sebagai Desoldering bulb oleh orang bule, hehe bukan pak le lhoo...

Alat Penyedot Timah Solder (Attractor) beragam bentuk namun intinya ya cuma buat menyedot saja fungsinya, jangan ngeres yang disedot apaan hayoo? ya tentunya timah timah yang telah leleh pada terminal antara kaki komponen elektronika dan PCB. Alat penyedot atau Attractor ada yang manual dan sekarang ada juga yang menggunakan tenaga listrik.

Perbedaan yang mencolok antara Alat Penyedot Timah Solder (Attractor) manual dan Alat Penyedot Timah Solder (Attractor) listrik, sebenarnya terletak pada solder, yang manual kita perlu menggunakan solder untuk melelhkan timah/tinol, namun yang listrik kita tak perlu lagi menggunakan solder, karena sudah menyatu dalam alat penyedot timah tersebut.

Biar tambah jelas ini gambarnya.

Penyedot Timah solder
Penyedot timah solder manual

sketsa penyedot timah

Cara menggunakan Alat Penyedot Timah Solder (Attractor)

Penggunaan penyedot timah solder juga relatif gampang,  pertama-tama tekan ujung tangkai saklar hingga merapat ke posisi tombol switch reset, lalu arahkan ke timah/patrian yang telah kita panasi hingga leleh dengan solder, angkat ujung solder lalu dengan serentak kita rekatkan ujung penghisap/penyedot timah ke titik pusat patrian dan secara bersama kita tekan tombol switch resetnya.

Lihat gambar



Jika belum bersih hasil sedotan pertama, ulangi lagi proses dari langkah pertama.

 

Wednesday, October 10, 2012

Cara Membaca gelang warna pada Kapasitor atau Kondensator

Seperti yang telah saya tuliskan pada Apa kapasitor atau kondensator itu, Cara membacanya juga telah saya tulis disana yakni dengan cara membaca gelang warnanya, membaca kode angkanya. Namun itu belum detail dan pada kesempatan kali ini saya ingin memberikan lebih rinci atau lebih menditail bagaimana Cara Mengetahui Nilai Kapasitor atau Kondensator

Sedikit mengulas kembali nilai kapasitor/kondensator dalam SI adalah Farad, namun satuan farad masih teralu besar sehingga digunakan satuan yang lebih kecil yaitu : pikoFarad disingkat ( pF ), nanoFarad disingkat ( nF ), dan microFarad disingkat ( uF ). Nah untuk mengetahui nilai kapasitansi sebuah kapasitor/kondensator dapat kita lakukan dengan 3 cara yakni:
  1. Dengan membaca gelang warna pada kondensator (tentunya jika kondensator tsb menggunakan gelang warna)
  2. Dengan membaca kode angka pada kondensator
  3. Dengan menggunakan multitester yang dilengkapi C meter 
 Kali ini mari kita bahas Cara Membaca gelang warna pada Kapasitor atau Kondensator dengan cara yang pertama yaitu dengan membaca gelang warna pada kondensator. Kondensator dengan gelang warna biasanya adalah kondensator jenis polyster dan mika, yang semuanya nonpolar. Saat ini memang sudah susah kita jumpai kondensator yang memiliki gelang warna sebagai kode nilai kapasitansinya, karena pabrikanya telah merubah pengkodeannya dengan kode angka.

Namun tak ada salahnya kita pelajarinya, toh gak ada ruginya bagi kita. Ya kan? walau pabrikan telah mengganti pengkodean, namun ada juga rangkaian elektronik yang masih menggunakan kondensator dengan kode warna, nah lho... misal kita mau reparasi perangkat elektronika dan menjumpai kondensator tsb gimana kalau kita tak tahu? tentunya kita yang repot bukan?

Ok deh kita lanjut saja bagaimana sebanarnya cara membaca gelang warna pada kapasitor/kondensator, coba lihat tabel gelang warna kondensator/kapasitor dibawah untuk mempermudah kita belajar membaca gelang warna pada kapasitor

WarnaDigit
A
Digit
B
Pengali
D
Toleransi
(T) > 10pf
Toleransi
(T) < 10pf
Koefisien Suhu
(TC)
Hitam0 0x1± 20%± 2.0pF
Coklat1 1x10± 1%± 0.1pF-33x10-6
Merah2 2x100± 2%± 0.25pF-75x10-6
Oranye3 3x1,000± 3%-150x10-6
Kuning4 4x10,000± 4%-220x10-6
Hijau5 5x100,000± 5%± 0.5pF-330x10-6
Biru6 6x1,000,000-470x10-6
Ungu7 7-750x10-6
Abu-abu8 8x0.01+80%,-20%
Putih9 9x0.1± 10%± 1.0pF
Emas x0.1± 5%
Perak x0.01± 10%

Lihat pula tabel tingkatan pemakaian/penggunaan voltase kondensator atau kapasitor

WarnaTingkatan Voltase (V)
Tipe JTipe KTipe LTipe MTipe N
Hitam4100 1010
Coklat6200100 1.6
Merah10300250 435
Oranye15400 40
Kuning20500400 6.36
Hijau25600 1615
Biru35700630 20
Ungu50800
Abu-abu900 2525
Putih31000 2.53
Emas2000
Perak

Referensi pemakaian/penggunaan voltase Kapasitor:

Tipe J : Kapasitor/kondensator Tantalum
Tipe K : Kapasitor Mika(mica)
Tipe L : Kapasitor Polyster
Tipe M : Kapasitor elektrolit 4 band
Tipe N : Kapasitor elektrolit 3 band

Gimana, Anda sudah ada gambaran belum cara membacanya? hehe....kalau sudah ya syukur tapi kalau belum lihat contoh berikut, daripada lama2 malah tambah bingung....

Pada gambar diatas ada 2 buah Kapasitor dengan gelang warna, pada gambar yang atas mempunyai warna : Kuning, Ungu, Hitam, Hijau, Coklat. Maka nilai kapasitansinya adalah 4.7nF dengan toleransi +/- 5% dan Voltase 100volt, sedangkan gambar dibawahnya merupakan kapasitor dengan 4 band warna, warnanya coklat, hitam, kuning, coklat. Maka nilai kapasitor tsb adalah 100nF 100volt. Mudah-mudahan dapat bermanfaat tulisan saya tentang Cara Membaca gelang warna pada Kapasitor atau Kondensator ini.

Wednesday, September 12, 2012

Membaca Gelang warna Pada Resistor

Setelah kita mengenal apa itu Resistor dalam dunia elektronik, yang telah saya posting pada postingan terdahulu yakni Apa dan Bagaimana Resistor Itu, mari kali ini kita memperdalamnya, dan mengerti Cara Mengetahui/Membaca Nilai Resistor.

Seperti kita ketahui bersama nilai resistor sering disebut juga nilai resistansi dan dinyatakan dalam satuan Ohm (Ω). Kata Ohm diambil/berasal dari sebuah nama seorang ahli fisika yakni George Ohm, Ia seorang yang berkebangsaan Jerman, dan dia jugalah penemu Resistor yang kita bahas ini. Nah itulah seklumit sejarah resistor, lalu bagaimana cara mengetahui nilai resistansi sebuah resistor?

Cara mengetahui nilai Resistor


Untuk mengetahui nilai sebuah Resistor, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan yakni:
  1. Membaca gelang warna pada body Resistor
  2. Membaca kode angka pada body Resistor (umumnya pada resistor SMD)
  3. Mengukur nilainya dengan menggunakan Ohmmeter/multitester ataupun multimeter
Pada kesempatan kali ini saya coba menguraikan yang pertama dulu yakni: membaca gelang warna Resistor 
* Membaca gelang warna pada body resistor

Pada umumnya resistor yang ada dipasaran mempunyai 4 gelang warna dan 5 gelang warna, untuk mempermudah membacanya, coba lihat tabel gelang warna Resistor dibawah ini:
Warna Gelang pertama Gelang kedua Gelang ketiga (pengali) Gelang keempat (toleransi) Gelang kelima (koefisien suhu)
Hitam 0 0 × 100
Cokelat 1 1 ×101 ± 1% 100 ppm
Merah 2 2 × 102 ± 2% 50 ppm
Jingga (oranye) 3 3 × 103 15 ppm
Kuning 4 4 × 104 25 ppm
Hijau 5 5 × 105 ± 0.5%
Biru 6 6 × 106 ± 0.25%
Ungu 7 7 × 107 ± 0.1%
Abu-abu 8 8 × 108 ± 0.05%
Putih 9 9 × 109
Emas × 10-1 ± 5%
Perak × 10-2 ± 10%
Kosong ± 20%
Hitam
Mari kita pelajari Resistor yang mempunyai 4 gelang warna dulu:
Sebelum mulai membaca tentunya kita wajib tahu, gelang warna manakah yang merupakan gelang warna kesatu/pertama, kedua, ketiga dan seterusnya? sebagai acuan mudah kita bersama, biasanya gelang ke-4 atau terakhir itu berwarna emas atau kalau tidak perak.

 Keterangan gambar:

gel.1 adalah gelang ke-1 berwarna oranye/jingga
gel.2 adalah gelang ke-2 berwarna putih
gel.3 adalah gelang ke-3 berwarna kuning
gel.4 adalah gelang ke-4 berwarna emas



Dari gambar Resistor dapat kita ketahui nilai resistansinya yakni oranye : 3, putih : 9, kuning : 0000 dan emas : 5%, jadi nilai resistansi Resistor diatas adalah : 390.000 Ω dan 5% toleransinya atau 390KΩ biasa disingkat menjadi 390K. Kenapa demikian? lihat tabel warna diatas, karena
  • gelang ke-1 itu menunjukan  angka digit pertama
  • gelang ke-2 menunjukan angka digit kedua
  • gelang ke-3 menujukan jumlah nol 
  • gelang ke-4 menujukan nilai toleransinya.
Contoh lagi misalkan Anda menjumpai sebuah resistor dengan gelang warna merah, merah, coklat dan emas berarti : 220Ω dan toleransi 5%.
Lanjut ke Resistor dengan 5 gelang warna:
Kebanyakan Resistor dengan 5 gelang warna terbuat dari bahan metal film, untuk mengetahui atau menentukan urutan gelangnya sama persis seperti Resistor dengan 4 gelang warna. Perbedaan keduanya tidak terlalu signifikan, berikut urutannya
  • gelang ke-1 menunjukan anka ke-1 
  • gelang ke-2 menunjukan angka ke-2 
  • gelang ke-3 menunjukan angka ke-3 
  • gelang ke-4 menunjukan banyaknya nol / faktor perkalian 
  • gelang ke-5 menunjukan nilai toleransi 
Contoh: apabila anda menjumpai sebuah Resistor dengan warna : Merah, Coklat, Merah, Oranye dan Emas maka nilai resistansinya 212000 Ω dan 5% toleransinya, atau 212KΩ toleransi 5%. Semoga tulisanku ini bisa dipahami dan bermanfaat untuk Sobat semua.

Wednesday, September 5, 2012

Rangkaian saklar sentuh menggunakan IC 555

Saklar sentuh, dari namanya mungkin Anda telah faham apa itu rangkaian saklar sentuh elektronik?. Ya tentu saja merupakan sebuah rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai pengganti saklar. Pada era modern ini apa yang namanya digital sudah tidak asing lagi bagi kita, dan Saya ingin memberikan sedikit yang ada hubungannya dengan digital.

Penasaran seperti apa sebenarnya skematik saklar sentuhnya? sebenarnya rangkaian ini cukup sederhana hanya menggunakan beberapa komponen elekronika diantaranya rangkaian ini menggunakan komponen utama sebuah IC (integrated circuit) NE555 dan beberapa komponen tambahan seperti Transistor, resistor dan kondensator. Semua komponen elektronik yang digunakan Saya rasa cukup mudah didapatkan ditoko-toko elekronik yang menjual spare part elektro desekitar kita.

Berikut skema rangkaiannya:



Datar Komponen:

R1,R2 : 3,3M 1/4 watt
R3 : 10K
R4 : 1K
C1 : 10nF
D1 : 1N4148
D2 : LED (Ligth Emiting Diode)
IC1: NE555
Q1: BC547
RL1 : Relay
Sensor1 dan 2 : Plat logam.

Saklar sentuh elektronik diatas dapat berfungsi sebagai ON/OFF digital, dengan komponen yang cukup sederhana, tentu tidaklah sulit untuk membuatnya. Transistor BC547 merupakan transistor jenis NPN berfungsi sebagai penguat sinyal atau arus dari IC 555 untuk dteruskan ke relay 1. Sensor 1 bila kita sentuh maka ON dan sebaliknya apabila sensor 2 yang kita sentuh maka OFF.

Applikasi

Rangkaian saklar sentuh ini bisa kita aplikasikan sebagai :
  • Saklar di walkie talkie
  • Saklar untuk pompa air
  • Saklar lampu
  • dan masih banyak yang lainnya contohnya para briker FM juga bisa memakai ini untuk saklar transmit dan recieve.
Ok bro n sis Saya rasa cukup jelas oret-oretan saya mengenai Rangkaian saklar sentuh menggunakan IC 555, Namun apabila masih ada yang belum jelas silahkan bertanya, Insya Allah saya jawab semampu saya.

Tuesday, August 28, 2012

Pengenalan Kondensator Variabel, Trimmer

Komponen elektronika khususnya Kondensator memang beragam bentuk, nama dan juga simbolnya. Dari beberapa jenis kondensator yang telah saya perkenalkan pada Anda lewat tulisan Saya di Blog Elektronika ini, Rupanya hampir saja ada yang mau terlewatkan yakni kondensator variabel jenis trimmer.

Pengertian atau Definisi Kondensator Trimmer

Kondensator Trimmer adalah kondensator yang serupa dengan kondensator varco, bedanya biasanya ia memiliki nilai satuan lebih kecil jika dibandingkan dengan Varco. Kebanyankan Kondensator Trimmer memiliki nilai 30pF-150pF saja. Perbedaan yang mencolok antara varco dan trimmer bisa kita ketahui dari pemakaian komponen elektronika ini. Apabila varco untuk mencari gelombang siaran radio sedangkan kondensator trimmer biasanya digunakan untuk mengetrim rangkaian elektronika frekuensi tinggi. Dalam rangkaian elektronika komponen ini disimbolkan dengan VC

Fungsi Kondensator Trimmer

Fungsi utama kondensator trimmer sebagai tuning/ trimming pada rangkaian elektronika yang berfrekuensi tinggi. contohnya dapat kita temukan pada rangkaian bosster, pemancar fm, dan masih banyak lagi rangkaian yang lain.

Gambar Trimmer dan Simbol

Trimmer posisi berdiri

Trimmer posisi terbuka

Simbol trimmer

Trimmer umumnya dibuat dari bahan plat aluminium/logam dan platik diantra atau ditengah-tengah dua plat terdapak pemisah dinamakan juga intinya. Biasanya inti ini terbuat dari bahan mika.

Tuesday, August 7, 2012

Bagaimana Memilih Timah Solder yang Baik

Hasil solderan yang baik tak lepas dari kualitas timah solder (tinol) yang dipergunakan untuk menyolder. Terdapat bermacam-macam timah solder dipasaran dapat kita dapatkan dengan mudah dan murah tentunya. Tapi alangkah baiknya kalau kita menggunakan timah solder yang berkualitas bagus sebab hasil solderan akan lebih baik plus kuat juga. Apasih sebenarnya timah solder itu?

Pengertian Timah Solder

Timah solder merupakan sejenis timah yang terbuat dari pencampuran bahan perak dan timah, timah solder untuk keperluan mematri komponen elektronika sering juga dikenal dengan istilah Alloy. Perbandingan pencampuran bahan perak dan timah tersebut antara lain 60/40%, 63/37% serta 50/50%. Bentuk timah patri/timah solder yang sering digunakan untuk mematri biasanya berbentuk seperti kawat panjang, dengan ukuran diameter yang beragam antara 0,3mm-1,5mm, namun yang banyak digunakan adalah ukuran 0,8 dan 1mm. Untuk pematrian komponen-komponen elektronika gunakan timah patri/timah solder yang berbahan dasar 60/40%, dia dapat meleleh disuhu 190c.

Gambar Timah Patri

Contoh Timah solder



Timah cair/timah paste


Timah solder dengan perbandingan campuran 50/50% jarang digunakan dalam pematrian komponen-komponen elektronika, timah jenis ini biasanya untuk mematri dibagian ground.

Macam-macam timah solder

Dalam dunia elektronika ada dua jenis timah solder yang lazim digunakan yakni :

  1. Timah gulung/timah yang berbentuk kawat yang digulung, seperti pada gambar diatas.
  2. Timah Pasta/timah paste/solder paste, jenis ini berbentuk cair. Timah jenis ini sering digunakan untuk menyetak kaki-kaki komponen BGA.
Tips:
  • Gunakan timah solder dengan perbandingan 60/40% atau 63/37% untuk keperluan mematri komponen-komponen elektronika standar/dasar.
  • Pilih diameter timah solder sesuai kebutuhan pematrian, bila sambungan yang dikerjakan kecil ya jangan paksakan memakai timah dengan diameter besar.
  • Timah solder  yang baik biasanya memiliki kandungan Flux rosin 
  • bersihkan dulu ujung solder dan permukaan yang hendak Sobat patri


Friday, July 27, 2012

Pengenalan Solder Listrik Blog Elektronika

Apasih solder itu? Seorang teknisi elektronika pasti akrab dengan alat elektronik yang satu ini. Malah dapat dikatakan solder itu sebagai alat tempur utama baginya, kalau diumpamakan tekhnisi itu petani maka solder adalah cangkulnya.

Pengertian atau Definisi Solder 

Dari bermacam-macam solder yang ada, dapat kita definisikan sebagai berikut. Solder adalah sebuah sebuah peralatan listrik yang digunakan untuk memasang atau melepaskan komponen-komponen elektronik, proses pemasangan atau pelepasan tersebut disebut soldering. Disini  Saya mengulas tentang solder biasa bukan solder uap. Sistem kerja solder ini sebenarnya cukup sederhana yaitu cuma sebuah lilitan pemanas membalut mata solder, tapi tentu saja ada isolasi disini. Kalau tidak tentu tahulah Sobat..... hehehhe kesetrum coy.

Gambar solder


Macam-macam Solder listrik

Dilihat dari pemakaian arus listrik dapat kita bedakan menjadi bermacam-macam antara lain 30watt, 40watt, 60watt bahkan ada juga yang 300watt lebih. Sedang dari bentuk fisik solder listrik ada yang berbentuk seperti pistol dan ada juga yang lusrus seperti terlihat pada gambar diatas.

Tips Memilih Solder Listrik

Pilihlah Solder listrik sesuai kebutuhan kita, kenapa demikian? sebab, sebagai contoh kalau kita memakai solder dengan daya 60watt misal, padahal kita pakai yang 30watt saja sudah cukup. Hal tersebut dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen elektronika ketika kita melakukan penyolderan (soldering) karena panas yang berlebih dari solder yang kita pakai.

Sekiranya cukup segini dulu coretan Saya +Suratno Kenthus mengenai Pengenalan Solder Listrik, semoga coretan yang sedikit ini ada manfaatnya bagi Sobat Blog elektronika. Namun mungkin ada suatu hal yang masih ada di benak sobat untuk ditanyakan, jangan ragu2 silahkan tinggalkan komentar sobat.

Friday, July 6, 2012

Pengenalan Multitester/Multimeter

Siapasih yang tak kenal Multitester kalau dia seorang yang menekuni teknik elektro, Jadi kalau orang elektro pasti tahu deh yang namanya Multitester ini. Karena multitester/Multimeter ini merupakan peratan yang bisa dibilang utama dalam dunia elektronika. Karena selain dari segi harga Multitester cukup terjangkau, kegunaan multitester juga cukup vital untuk pengukuran komponen-komponen elektronik. Nah bagi sobat yang belum mengerti atau sedang belajar teknik elektronika, silahkan baca tulisan Saya ini sampai selesai.

Pengertian atau Definisi Multitester

Dari kata multi sendiri mungkin Anda sudah dapat menerka apa itu Multitester/Multimeter. Multitester adalah sebuah perangkat atau peralatan elektronika yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur tegangan listrik (voltmeter), Arus listrik (amperemeter), dan hambatan (ohmmeter). Selain disebut Multimeter, Multitester juga disebut Avometer, "heheh jangan bingung yah sebanarnya cuman semacam saja namun banyak namanya".

Gambar Multitester

Contoh gambar Multitester Analog
Bagian-bagian Multitester

Sketsa/skema multitester/multimeter
Bagian-bagian multitester/multimeter/Avometer lihat gambar diatas:
1. Skala meter/Papan skala : berguna untuk melihat hasil yang ditunjukan oleh jarum penunjuk
2. Jarum penunjuk : berguna sebagai penunjuk angka hasil pengukuran
3. Penyetel 0 : berguna untuk menyetel jarum penunjuk ke angka nol (0)
4. OHM adjust (penyetel ohm) : berguna untuk menyetel jarum penunjuk ke 0 ohm meter
5. Saklar pemilih : berguna untuk memilih apa yang hendak kita test/ukur, misalnya kalau mau mengukur arus listrik DC kita pilih ke bagian DCV
6. Output
7. -Com : sebagai konektor kabel hitam (-) kabel test min
8. +Com : sebagai konektor kabel merah (+) kabel test plus
9. Kabel test plus
10. Kabel test min.

Ok sobat blog elektronika Saya harap semua paham mengenai multitester dari tulisan diatas lain waktu saya akan menjelaskan cara menggunakan alat ini untuk sobat semua, dari mulai mengukur komponen seperti resistor, diade, led, dan sebagainya.

Friday, June 29, 2012

Pengenalan Kondensator Variabel, Varco

Kondensator variabel Varco dalam dunia elektronika yang akrabnya di sebut Varco, pada dasarnya sama dengan kondensator tetap, yaitu di merupakan dua bagian pelat dan sebuah pemisah (isolator). Kondensator Varco tidak memiliki polaritas seperti yang dimiliki kondensator elektrolit (elco).

Pengertian atau Definisi Varco 

Apa itu Varco? Varco merupakan kepanjangan dari Variable condensator/Variable capasitor dalam bahasa inggris, dalam bahasa Indonesia disebut varco(varko). Varco mempunyai dua bagian utama yakni Rotor dan stator. Biasanya varco memiliki nilai satuan pikoFarad (pF) sekitar 100pF hingga 500pF, dan dalam rangkaian elektronika kondensator ini di simbolkan dengan huruf VC.

Fungsi Varco

Varco dalam rangkaian elektronika mempunyai fungsi utama sebagai pencari/pemilih Gelombang/frekuensi radio dan sebagi tuning frekuensi. Dapat kita jumpai contoh penggunaannya pada radio-radio manual am/fm/sw. Untuk mendapatkan gelombang/frekuensi radio yang kita inginkan kita dapat merubah nilai kondensator Varco tersebut dengan cara memutar rotor pada varco tersebut.

Gambar Varco dan Simbol

Gambar varco

Simbol Varco

Ciri-ciri kerusakan pada Varco

Jika kondensator varco ini rusak atau aus dalam sebuah rangkaian elektronika dapat kita ketahui dengan ciri-ciri bila tuas pencari gelombang radio kita putar dan pada speaker radio keluar suara tidak wajar misal (krak, kratak) itu ciri-ciri utama kerusakan pada Varco.

Saturday, June 16, 2012

Rangkaian-rangkaian Power supply (Adaptor) Sederhana

Rangkaian Power Supply atau pencatu daya lebih sering disebut juga Adaptor, merupakan sebuah bagian dari sebuah rangkaian elektronika yang berfungsi sangat fital. Sebuah rangkaian elektronika dapat bekerja apabila ada rangkaian pedukung yang berfungsi untuk menyupply atau menyokong catu dayanya.

Pengertian Power Supply

Power supply berasal dari sebuah kata dalam bahasa inggris yang berarti Pencatu daya adalah sebuah rangkaian elektronika yang menghasilkan energi, khususnya energi listrik untuk atau sebagai sumber energi untuk rangkaian elektronika lainnya.

Contoh Gambar Rangkaian Power Supply (Adaptor) 

Adaptor
Dengan satu Diode

Adaptor
Dengan dua diode

Adaptor
Dengan 4 Diode Trafo 0

adaptor
Dengan 4 diode Trafo  CT
Gambar adaptor / Power Supply di atas cuma garis besar saja. maksudnya rangkaian tersebut sengaja Saya tidak memberikan nilai komponen-komponen elektronika yang digunakan.

Fungsi Power Supply atau Adaptor 

Sudah jelas Saya rasa fungsi dari sebuah rangkaian power supply karena diatas sudah tertulis, namun mungkin ada yang belum mengerti gak ada salahnya saya tulis apa itu fungsi power supply ?. Fungsi utama power supply adalah sebagai sumber daya/energi untuk rangkaian elektronika lain. Adapun fungsi lainya yaitu sebagai pengkonvert tegangan listrik arus AC ke DC.

Monday, May 21, 2012

Pengenalan Lampu LED (Ligth-Emitting Diode)

Led (Ligth-Emitting Diode) dalam dunia elektronika merupakan salahsatu komponen elektronika yang masih tergolong dalam keluarga Diode/Dioda. Apa itu Diode dapat kita ketahui dan baca pada Pengenalan Diode diblog Elektronika ini.


Pengertian atau Definisi LED


LED merupakan singkatan dari Ligth-Emitting Diode dalam bahasa Inggris, artinya kurang lebih dioda pancaran cahaya. Jadi LED dapat kita definisikan sebagai suatu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor dan dapat memancarkan cahaya apabila arus listrik melewatinya. Lampu LED mempunyai dua kaki/kutub Anode dan Katode, LED lebih efisien ketimbang lampu pijar biasa pada umumnya. Dalam sebuah rangkaian elekronika LED disimbolkan dengan huruf D, sama seperti Diode.

 

Fungsi LED

 

Led (Ligth-Emitting Diode) memiliki fungsi utama dalam dunia elektronika sebagai indikator atau sinyal indikator/lampu indikator. Contohnya dapat kita jumpai pada rangkaian-rangkaian elektronika led digunakan sebagai indikator ON/OFF.

Gambar LED dan Simbolnya

 

Led (Ligth-Emitting Diode)
Contoh Gambar LED


Simbol LED
Diatas merupakan contoh LED beserta simbolnya, untuk menentukan kaki-kaki pada LED yang terdiri dari Anoda(anode) dan Katoda(katode) dapat dilihat dari fisiknya, Kaki yang lebih panjang adalah kaki katoda kaki ini juga sebagai kutub (+). Jika pemasangan LED pada rangkaian elektronika kaki-kaki LED terbalik maka hasilnya pasti tidak akan menyala.

Applikasi LED


Dari fungsi LED sebagai indikator atau lampu pilot, sekarang Di era elektro modernisasi yang semakin canggih LED selain sebagai lampu indikator  juga dapat diapplikasikan pada lampu emergency, dekorasi, display control serta display monitor.

Friday, May 4, 2012

Mengetahui Kondensator Elektrolit Pada Rangkaian Elektronika

Kondensator Elektrolit pada rangkaian elektronika sering digunakan sebagai pemfilter arus listrik dan sebagai penstabil tegangan listrik. Banyak bentuk dan ukuran dari Kondensator Elektrolit ini, dapat dengan mudah kita temui dipasaran.

Pengertian Kondensator Elektrolit

Kondensator Elektrolit biasanya disebut juga Elco ataupun Kapasitor Elektrolit adalah Kondensator yang biasanya berbentuk tabung, dengan dua kaki berpolaritas (+) positif dan (-) negatif. Kaki positif dan kaki negatif dibedakan dengan tanda satu kaki panjang berpolaritas positif (+) sedangkan kaki kedua biasanya lebih pendek atau ada tanda - - itu berarti berpolaritas negatif (-). Dalam rangkaian elektronika disimbolkan dengan huruf C.

Fungsi Kondensator Elektrolit

Kondensator Elektrolit pada sebuah rangkaian elektronika berfungsi sebagai :
  1. Penyimpanan arus listrik
  2. Pem-filter atau penyaring arus / tegangan listrik
  3. Sebagai kopling atau penghubung
  4. Penstabil tegangan listrik
Satuan Nilai Kondensator Elektrolit

Nilai kapasitansi sebuah Kondensator Elektrolit ditentukan menggunakan nilai microFarad (uF). Nilai tersebut biasanya tertera langsung pada body Elco tersebut, disamping microFarad Elco juga mempunyai nilai Voltage/voltase sendiri-sendiri. Suatu contoh 47uF/25v itu berart kondensator tersebut memiliki nilai kapasitansi sebesar 47microFarad dan maksimum voltase 25volt, hati-hatilah apabila ada sebuah rangkaian elektronika membutuhkan kondensator elektrolit sebesar 47uF/50v misalnya, karena kita gugup mungkin dalam membaca skema rangkaian elektro tersebut kita pasangkan Elco sebesar 47uF/25v itu akan berakibat Elco tersebut meledak/meletus. Lebih baik kalau sudah mencari namun tak mendapat nilai yang serupa dengan 47uF/50v, ada misal diatas 50volt itu akan lebih baik daripada kurang dari nilai voltase pada rangkaian.

Gambar Kondensator Elektrolit dan macam-macam simbolnya

Gambar Elco/Kondensator Elektrolit

Gambar simbol Kondensator Elektrolit
Kerusakan Pada Kondensator Elektrolit

Kerusakan pada Kondensator Elektrolit biasanya antara lain:
  1. Elco kering / Nilai kapasitansinya berubah
  2. Meledak
  3. Konslet / terhubung langsung (short)
Ketiga macam kerusakan itu yang sering terjadi pada Kondensator Elektrolit/Elco pada umumnya.

Jika Anda masih kurang jelas mengenai Kondensator Elektrolit silahkan tinggalkan omentar anda dibawah, Insya allah saya akan memberikan penjelasan atas pertanyaan Anda, Terimakasih.

Saturday, April 14, 2012

Pengenalan Resistor Variabel, Trimpot

Trimpot merupakan komponen elektronika yang mempunyai kepanjangan trimmer potentiometer (Inggris) trimer potensiometer kita mengenalinya, sebenarnya punya banyak kesamaan dengan Potensiometer  yang telah kita bahas sebelumnya.

Pengertian atau Definisi Trimpot


Trimpot adalah sebuah resistor variabel kecil yang biasanya digunakan pada rangkaian elektronika sebagai alat tuning atau bisa juga sebagai re-kalibrasi. Seperti potensio juga, Trimpot juga mempunyai 3kaki selain kesamaan tersebut sistem kerja/cara kerjanya juga meyerupai potensio hanya saja kalau potensio mempunyai gagang atau handle untuk memutar atau menggeser sedangkan Trimpot tidak. Lalu bagaimana cara merubah nilai resistansi sebuah Trimpot?, jawabannya adalah dengan cara mengetrimnya menggunakan obeng pengetriman. Dalam rangkaian elektronika Trimpot disimbolkan dengan huruf VR.

Fungsi Trimpot


Fungsi daripada Trimpot juga memiliki kesamaan layaknya Potensio, namun adakalanya berbeda karena Trimpot seringnya dipasang pada pcb langsung. Contoh penggunaan Trimpot sering kita temukan pada rangkaian RGB sebagai tuning warna pada televisi berwarna dan sebagai tuning subbrigth serta contras.

Gambar Trimpot dan Simbolnya


Contoh gambar Trimpot
Simbol Trimpot

Jenis-jenis Trimpot


Trimpot dibagi menjadi dua jenis atau tipe yakni:
Single turn Trimpot dan Multi turn Trimpot, single turn Trimpot merupakan tipe yang sering sekali digunakan karena harganya yang murah sedangkan Multi turn Trimpot digunakan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat pada resolusi yang tinggi.

Nilai Satuan Trimpot

Nilai resistansi pada trimpot pada umumnya tertera/tertulis langsung pada body trimpot tersebut, nilai tersebut ada yang memakai kode angka sama seperti pada Kapasitor/kondensator, sebagai contoh misal tertulis 472 atau barangkali 103. Cara mebacanya juga sama seperti membaca nilai kapasitor atau kondensator yaitu 472 berarti 4700 ohm dan 103 berarti 10.000 ohm (10k).

Friday, March 23, 2012

Pengenalan Resistor Variabel, Potensiometer

Potensiometer atau akrabnya disebut Potensio atau potentiometer dalam bahasa inggris, sebenarnya masih tergolong dalam keluarga Resitor. Potensiometer sering digunakan sebagai alat pengontrol arus listrik, pengontrol audio dan masih banyak lagi lainya, contohnya dapat kita lihat pada sebuah perangkat amplifier atau pengeras suara.

Pengertian atau Definisi Potensiometer

Potensioeter atau Potensio adalah Resistor yang mempunyai 3kaki dengan penghubung atau kontak antara kaki-kaki didalamnya yang dapat diatur/setel ataupun adjust nilai resistansinya. Potensiometer merupakan komponen elektronika yang biasanya digunakan alat pengontrol atau pengendali perangkat elektronik, contohnya seperti sebagai pengendali suara pada rangkaian elektronika penguatsuara/amplifier. Didalam sebuah rangkaian elektronika Potensio atau Potensiometer disimbolkan dengan huruf VR.

Fungsi Potensiometer

Pada rangkaian ataupun perangkat elektronik Potensiometer biasanya berfungsi sebagai:
  1. Pengatur volume suara
  2. Pengatur nada bass
  3. Pengatur nada treble
  4. Pengatur contras pada tv lama
  5. Pengatur brigthness pada tv lama
  6. Pengatur tegangan pada rangkaian DC Power supply
Itu merupakan contoh sebagian besar penggunaan atau fungsi Potensiometer pada rangkaian-rangkaian elektronika. Selain ke6 contoh diatas sebenarnya masih banyak lagi contohnya sebagai pengatur terang/redup lampu pijar.

Gambar Potensiometer dan Simbolnya

Contoh Gambar Potensiometer

Simbol Potensiometer

Jenis-jenis Potensiometer

Berdasarkan prinsip kerjanya, Potensiometer dibagi menjadi 2 yakni: Potensiometer linier dan Potensiometer logaritmik, sedangkan kalau dilihat ujudnya potensiometer ada dua juga yaitu potensio geser dan potensio putar. Dipasaran atau ditoko-toko elektronik banyak ragam ukuran resistansinya ada yang 5k, 10k, 20k, 50k, 100k dan lain-lain.