Monday, October 29, 2012

Membaca Kode Angka Pada Resistor

Setelah kemaren saya menuliskan tentang cara Membaca Gelang warna Pada Resistor, sekarang saya akan mencoba menuliskan tentang bagaimana cara Membaca Kode Angka Pada Resistor. Dan mungkin setelah ini akan saya coba menuliskan tentang bagaimana mengetahui nilai resistor dengan menggunakan multitester.

Karena saya sudah sempat menyinggung kemaren pada posting tetang cara Membaca Kode Angka Pada Resistor, bahwa untuk mengetahui nilai resistansi sebuah resistor ialah dengan tiga cara atau metode. Kini yang metode kedua mari kita lanjut.... heheh.

Pernah saya singgung juga ( jangan tersinggung yah!) hahaha...., just kidding, so forget it Ok, bahwa umumnya atau biasanya resistor yang mempunyai atau terdapat kode angka ialah resistor SMD. Apa hayoo resistor SMD itu? temukan jawabannya disini Apa dan Bagaimana Resistor Itu, kalau gak mau ya sono googling sendiri, hehe.

Maaf Mas Broo cerewet yah aku? Dari pada pusing mendingan nulis apa yang ada dibenakku, maaf ya kalau jelek, memang mungkin udah sepantasnya coz orangnya juga jelek wkwkwk....., Ok kita lanjut, jangan  ketawa terus kapan rampungnya tulisan saya ini sudah hampir pagi, mata udah mulai sepet juga. 

Untuk memudahkan saya dan Anda juga mungkin lihat gambar dibawah


Dari gambar diatas cukup jelas, Jelas gak? hehe.. ada 5 buah resistor SMD 2 diantaranya SMD jaringan. Disitu tertulis pada body resistor R22, 3R9, 0, 331 dan 331 lagi. Bagaimana cara membacanya? pengkodean angka pada resistor ada 4 digit dan 3 digit, lalu mengapa ada yang cuma 1 digit pada gambar ditas? Lha Anda sendiri lihat itu 0 kan lha mau ditulis berapa digitpun ya tetep 0, jadi mungkin ditulis 0 saja Oleh Pabrikannya. 

Sedangkan R22 itu sesungguhnya adalah 0R22 jadi mohon bedakan dan jangan terkecoh R22 itu artinya resistor terseut memiliki nilai 0,22 Ohm bukan 22 Ohm. Kalau 22Ω atau 22 Ohm itu pada body resistor akan tertulis 22R bukan R22, paham kan. Lalu 3R9 itu jelas artinya resistor tersebut memiliki resistansi sebesar 3,9Ω. Contoh lagi misal lagi misalkan Anda menemukan resistor SMD dengan tulisan 4R7 itu berarti nilainya ya 4,7Ω, Mudahkan?

Kemudian kedua resistor yang ada tulisan 331 itu Artinya apa kang +Suratno Kenthus ? itu adalah pengkodean 3 digit, itu sama sistemnya sepeti kita membaca gelang warna pada resistor, yakni digit pertama menujukan angka ke-1, digit kedua menunjukan angka ke-2, dan digit ke tiga menunjukan berapa banyaknya nol atau pengali. Nah jadi kedua resistor SMD jaringan tersebut memiliki nilai sebesar 330 Ω. Misal lagi Anda menemukan, Lho kang kok menemukan terus sih emang pada hilang yah resistornya ....wkwkwkw. Ok deh tak ganti sekarang gak lagi menemukan tapi menjumpai sebuah resistor dengan tulisan pada body 472 berarti 4700Ω, atau artinya 4k7 atau 4,7 kΩ. 

Pesan saya jangan terkecoh lagi misal ada tulisan pada body resistor 330 itu bukan artinya 330Ω melainkan 33Ω, dan lagi misal 470 ya berarti 47Ω. Pahamkan? kalau belum kasihan donk aku nulis dari tadi,situ gak maksud2x. 



Kemudian resistor ini, tentunya yang ada kode angkanya bukan gelang warna. Resistor yang putih tersebut sering disebut juga resistor balok atau resistor daya, disana ada tulisan 5WR5J apa artinya?

5W : 5Watt, artinya resistor tersebut memiliki daya sebesar 5watt
R5 : 0,5Ω, artinya resistor tersebut memiliki resistansi sebesar 0,5 Ohm
J : J toleransi 5% 

Lain misalkan ada 5W5RJ : dia atau resistor ini memiliki kemampuan 5 Watt, dan 5 Ω, dan 5% toleransinya. misal lagi 10W22RK: maka nilai resitor ini yakni 10Watt daya, 22Ω resistansi dan 10% toleransinya. masih bingung ya? kode huruf J sama K itu? 

.W..RK ini huruf ke1 adalah R dan huruf ke2 adalah K, ..W..KJ ini huruf ke1 adalah K da hurufke2 adalah J. Rinciannya begini :

Huruf ke1 pada resistor menyatakan nilai resistor, maka jika huruf ke1 adalah :

  • R artinya x 1(kali satu) ohm
  • K artinya x 103(kali 1000) ohm
  • M artinya x 106(kali 1000000) ohm
Huruf ke2 menyatakan toleransi, maka jika huruf ke2 adalah :

  • J artinya toleransi ± 5 %
  • K artinya toleransi ± 10 %
  • M artinya toleransi ± 20 %
Nah begitu kurang lebihnya, cara Membaca Kode Angka dan Huruf Pada Resistor, moga bisa memberikan manfaat.




Friday, October 26, 2012

Pengenalan Alat Penyedot Timah Solder (Attractor)

Alat Penyedot Timah Solder (Attractor) merupakan alat yang tergolong vital bagi seorang teknisi elektronika, karena attractor atau penyedot timah solder lazim dan hampir 90% digunakan sebagai alat bantu dalam melepaskan atau mencabut komponen elektronik dari PCB yang telah terpatri kuat.

Kenapa komponen elektronika perlu dicabut? Dalam dunia reparasi elektronika, komponen elektronik yang telah mengalami kerusakan tentunya kita ganti dengan yang masih dalam kondisi OK, nah disini selain menggunakan solder juga memerlukan alat bantu lain yakni Alat Penyedot Timah Solder (Attractor) ini.

Seperti apa sebenarnya Alat Penyedot Timah Solder (Attractor) itu? hehe sabar... sebelum melihat gambarnya, mari kita ketahui dulu bahwa Attractor kalau orang jawa bilang atraktor juga dikenal sebagai Desoldering bulb oleh orang bule, hehe bukan pak le lhoo...

Alat Penyedot Timah Solder (Attractor) beragam bentuk namun intinya ya cuma buat menyedot saja fungsinya, jangan ngeres yang disedot apaan hayoo? ya tentunya timah timah yang telah leleh pada terminal antara kaki komponen elektronika dan PCB. Alat penyedot atau Attractor ada yang manual dan sekarang ada juga yang menggunakan tenaga listrik.

Perbedaan yang mencolok antara Alat Penyedot Timah Solder (Attractor) manual dan Alat Penyedot Timah Solder (Attractor) listrik, sebenarnya terletak pada solder, yang manual kita perlu menggunakan solder untuk melelhkan timah/tinol, namun yang listrik kita tak perlu lagi menggunakan solder, karena sudah menyatu dalam alat penyedot timah tersebut.

Biar tambah jelas ini gambarnya.

Penyedot Timah solder
Penyedot timah solder manual

sketsa penyedot timah

Cara menggunakan Alat Penyedot Timah Solder (Attractor)

Penggunaan penyedot timah solder juga relatif gampang,  pertama-tama tekan ujung tangkai saklar hingga merapat ke posisi tombol switch reset, lalu arahkan ke timah/patrian yang telah kita panasi hingga leleh dengan solder, angkat ujung solder lalu dengan serentak kita rekatkan ujung penghisap/penyedot timah ke titik pusat patrian dan secara bersama kita tekan tombol switch resetnya.

Lihat gambar



Jika belum bersih hasil sedotan pertama, ulangi lagi proses dari langkah pertama.

 

Wednesday, October 10, 2012

Cara Membaca gelang warna pada Kapasitor atau Kondensator

Seperti yang telah saya tuliskan pada Apa kapasitor atau kondensator itu, Cara membacanya juga telah saya tulis disana yakni dengan cara membaca gelang warnanya, membaca kode angkanya. Namun itu belum detail dan pada kesempatan kali ini saya ingin memberikan lebih rinci atau lebih menditail bagaimana Cara Mengetahui Nilai Kapasitor atau Kondensator

Sedikit mengulas kembali nilai kapasitor/kondensator dalam SI adalah Farad, namun satuan farad masih teralu besar sehingga digunakan satuan yang lebih kecil yaitu : pikoFarad disingkat ( pF ), nanoFarad disingkat ( nF ), dan microFarad disingkat ( uF ). Nah untuk mengetahui nilai kapasitansi sebuah kapasitor/kondensator dapat kita lakukan dengan 3 cara yakni:
  1. Dengan membaca gelang warna pada kondensator (tentunya jika kondensator tsb menggunakan gelang warna)
  2. Dengan membaca kode angka pada kondensator
  3. Dengan menggunakan multitester yang dilengkapi C meter 
 Kali ini mari kita bahas Cara Membaca gelang warna pada Kapasitor atau Kondensator dengan cara yang pertama yaitu dengan membaca gelang warna pada kondensator. Kondensator dengan gelang warna biasanya adalah kondensator jenis polyster dan mika, yang semuanya nonpolar. Saat ini memang sudah susah kita jumpai kondensator yang memiliki gelang warna sebagai kode nilai kapasitansinya, karena pabrikanya telah merubah pengkodeannya dengan kode angka.

Namun tak ada salahnya kita pelajarinya, toh gak ada ruginya bagi kita. Ya kan? walau pabrikan telah mengganti pengkodean, namun ada juga rangkaian elektronik yang masih menggunakan kondensator dengan kode warna, nah lho... misal kita mau reparasi perangkat elektronika dan menjumpai kondensator tsb gimana kalau kita tak tahu? tentunya kita yang repot bukan?

Ok deh kita lanjut saja bagaimana sebanarnya cara membaca gelang warna pada kapasitor/kondensator, coba lihat tabel gelang warna kondensator/kapasitor dibawah untuk mempermudah kita belajar membaca gelang warna pada kapasitor

WarnaDigit
A
Digit
B
Pengali
D
Toleransi
(T) > 10pf
Toleransi
(T) < 10pf
Koefisien Suhu
(TC)
Hitam0 0x1± 20%± 2.0pF
Coklat1 1x10± 1%± 0.1pF-33x10-6
Merah2 2x100± 2%± 0.25pF-75x10-6
Oranye3 3x1,000± 3%-150x10-6
Kuning4 4x10,000± 4%-220x10-6
Hijau5 5x100,000± 5%± 0.5pF-330x10-6
Biru6 6x1,000,000-470x10-6
Ungu7 7-750x10-6
Abu-abu8 8x0.01+80%,-20%
Putih9 9x0.1± 10%± 1.0pF
Emas x0.1± 5%
Perak x0.01± 10%

Lihat pula tabel tingkatan pemakaian/penggunaan voltase kondensator atau kapasitor

WarnaTingkatan Voltase (V)
Tipe JTipe KTipe LTipe MTipe N
Hitam4100 1010
Coklat6200100 1.6
Merah10300250 435
Oranye15400 40
Kuning20500400 6.36
Hijau25600 1615
Biru35700630 20
Ungu50800
Abu-abu900 2525
Putih31000 2.53
Emas2000
Perak

Referensi pemakaian/penggunaan voltase Kapasitor:

Tipe J : Kapasitor/kondensator Tantalum
Tipe K : Kapasitor Mika(mica)
Tipe L : Kapasitor Polyster
Tipe M : Kapasitor elektrolit 4 band
Tipe N : Kapasitor elektrolit 3 band

Gimana, Anda sudah ada gambaran belum cara membacanya? hehe....kalau sudah ya syukur tapi kalau belum lihat contoh berikut, daripada lama2 malah tambah bingung....

Pada gambar diatas ada 2 buah Kapasitor dengan gelang warna, pada gambar yang atas mempunyai warna : Kuning, Ungu, Hitam, Hijau, Coklat. Maka nilai kapasitansinya adalah 4.7nF dengan toleransi +/- 5% dan Voltase 100volt, sedangkan gambar dibawahnya merupakan kapasitor dengan 4 band warna, warnanya coklat, hitam, kuning, coklat. Maka nilai kapasitor tsb adalah 100nF 100volt. Mudah-mudahan dapat bermanfaat tulisan saya tentang Cara Membaca gelang warna pada Kapasitor atau Kondensator ini.