Setelah di posting sebelumnya kita telah mengenal apa itu potensiometer dan bagaimana simbolnya, dan saya pun telah menyinggung sedikit tentang kegunaan serta macam-macamnya, kini giliran kita sedikit memperdalam ilmu kita tentang potensiometer. Kenapa sedikit? ya kalau banyak" malah ntar gak ada yang masuk di kepala kita malah repot dan tambah pusing plus tambah enggan kita belajar ilmu elektro. Terus banyak yang bilang juga lebih baik sedikit daripada tidak sama sekali, ya gak?
Pada gambar disamping nampak sebuah potensiometer dengan kode A250K. Kode A sendiri mewakili potensiometer tipe logaritmis/logaritmik, potensiometer ini digunakan untuk keperluan audio. Biasanya di pakai pada tone control sebagai pengatur volume. Namun kini di pasaran mulai susah didapat, mungkin karena kurang peminatnya.
Pada gambar disamping nampak dua buah potensiometer dengan kode B100K. Kode B mewakili potensiometer tipe linier, potensiometer jenis ini yang paling ramai digunakan, mungkin karena mungkin harga relatif murah dan banyak juga stok barangnya di pasaran. Penggunaan potensiometer ini biasanya juga untuk keperluan audio, sebagai pengatur nada bass ataupun treble.
Gambar disamping merupakan contoh salah satu potensiometer berbentuk slide, potensiometer ini sering/dapat kita jumpai dengan mudah di berbagai rangkaian akualiser/tone control.
Nah itulah sekelumit tentang potensiometer tipe A, B dan C yang aku ketahui, jadi intinya untuk bentuk pots antara A, B maupun C adalah relatif sama, yang membedakannya adalah cara kerja potensiometer tersebut. Silahkan berikan tambahan tentang potensiometer yang Anda mengerti dan belum tertulis disini maupun di post saya sebelumnya, pada kolom komentar dibawah. Jika sobat semua masih merasa kurang kurang jelas tentang potensiometer Anda bisa kunjungi The Secret Life Pot , disana membahas lebih mendetail tentang potensiometer.
Salam belajar elektro!!!
Potensiometer atau dalam bahasa inggrisnya potentiometer dan disingkat pots, seperti yang saya jelaskan dipost kemarin jika dilihat dari pengkodean huruf yang terdapat pada potensiometer itu, kita dapat membedakan potensiometer menjadi 3 kategori/tipe. Pengkategorian tersebut ialah potensiometer logaritmis (A), potensiometer linier (B) dan potensiometer reverse log. Dipost ini saya akan mencoba menjelaskan pada Anda apa perbedaan dan kenapa ada pengkategorian pada pots, dan kenapa begitu. Post ini juga sebagai jawaban saya pada pertanyaan donggupit di post sebelumnya tentang Membaca Kode Angka Pada Resistor Variable, Potensiometer.
- Potensiometer Logaritmis
![]() |
Contoh gambar pots dengan kode A |
- Potensiometer Linier
![]() |
Contoh gambar pots dengan kode B |
![]() |
Contoh lain Pots linier |
Gambar disamping merupakan contoh salah satu potensiometer berbentuk slide, potensiometer ini sering/dapat kita jumpai dengan mudah di berbagai rangkaian akualiser/tone control.
- Reverse log Potensiometer
Nah itulah sekelumit tentang potensiometer tipe A, B dan C yang aku ketahui, jadi intinya untuk bentuk pots antara A, B maupun C adalah relatif sama, yang membedakannya adalah cara kerja potensiometer tersebut. Silahkan berikan tambahan tentang potensiometer yang Anda mengerti dan belum tertulis disini maupun di post saya sebelumnya, pada kolom komentar dibawah. Jika sobat semua masih merasa kurang kurang jelas tentang potensiometer Anda bisa kunjungi The Secret Life Pot , disana membahas lebih mendetail tentang potensiometer.
Salam belajar elektro!!!