Friday, December 28, 2012

Sedikit Pendalaman Tentang Potensiometer (Pots)

Setelah di posting sebelumnya kita telah mengenal apa itu potensiometer dan bagaimana simbolnya, dan saya pun telah menyinggung sedikit tentang kegunaan serta macam-macamnya, kini giliran kita sedikit memperdalam ilmu kita tentang potensiometer. Kenapa sedikit? ya kalau banyak" malah ntar gak ada yang masuk di kepala kita malah repot dan tambah pusing plus tambah enggan kita belajar ilmu elektro. Terus banyak yang bilang juga lebih baik sedikit daripada tidak sama sekali, ya gak?

Potensiometer atau dalam bahasa inggrisnya potentiometer dan disingkat pots, seperti yang saya jelaskan dipost kemarin jika dilihat dari pengkodean huruf yang terdapat pada potensiometer itu, kita dapat membedakan potensiometer menjadi 3 kategori/tipe. Pengkategorian tersebut ialah potensiometer logaritmis (A), potensiometer linier (B) dan potensiometer reverse log. Dipost ini saya akan mencoba menjelaskan pada Anda apa perbedaan dan kenapa ada pengkategorian pada pots, dan kenapa begitu. Post ini juga sebagai jawaban saya pada pertanyaan donggupit di post sebelumnya tentang Membaca Kode Angka Pada Resistor Variable, Potensiometer.

  • Potensiometer Logaritmis
A pots
Contoh gambar pots dengan kode A
Pada gambar disamping nampak sebuah potensiometer dengan kode A250K. Kode A sendiri mewakili potensiometer tipe logaritmis/logaritmik, potensiometer ini digunakan untuk keperluan audio. Biasanya di pakai pada tone control sebagai pengatur volume. Namun kini di pasaran mulai susah didapat, mungkin karena kurang peminatnya.






  • Potensiometer Linier
B Pots
Contoh gambar pots dengan kode B
Pada gambar disamping nampak dua buah potensiometer dengan kode B100K. Kode B mewakili potensiometer tipe linier, potensiometer jenis ini yang paling ramai digunakan, mungkin karena mungkin harga relatif murah dan banyak juga stok barangnya di pasaran. Penggunaan potensiometer ini biasanya juga untuk keperluan audio, sebagai pengatur nada bass ataupun treble.






linier pot
Contoh lain Pots linier

Gambar disamping merupakan contoh salah satu potensiometer berbentuk slide, potensiometer ini sering/dapat kita jumpai dengan mudah di berbagai rangkaian akualiser/tone control.




  • Reverse log Potensiometer
Pada gambar disamping tampak 2 buah potensiometer dengan kode C10K. Kode C mewakili tipe Reverse log potensiometer, atau potensiometer dengan log terbalik. Potensiometer ini sering digunakan pada rangkaian efek atau tone gitar sebagai volume. Para pecinta efek gitar biasanya mangakali reverse log pots, yang lumayan susah didapat dipasaran dalam negeri ini dengan menggantinya dengan potensiometer linier di beri 2buah resistor pada kaki 1 dan 3, namun saya sendiri tak paham berapa nilai resistansi potensio tersebut dan berapa nilai resistansi resistor tersebut.

Nah itulah sekelumit tentang potensiometer tipe A, B dan C yang aku ketahui, jadi intinya untuk bentuk pots antara A, B maupun C adalah relatif sama, yang membedakannya adalah cara kerja potensiometer tersebut. Silahkan berikan tambahan tentang potensiometer yang Anda mengerti dan belum tertulis disini maupun di post saya sebelumnya, pada kolom komentar dibawah. Jika sobat semua masih merasa kurang kurang jelas tentang potensiometer Anda bisa kunjungi The Secret Life Pot , disana membahas lebih mendetail tentang potensiometer.

Salam belajar elektro!!!

Tuesday, December 18, 2012

Membaca Kode Angka Pada Resistor Variable, Potensiometer

Pada kesempatan kemarin pada saat saya menuliskan cara Membaca Kode Angka Pada Resistor Variable Trimpot saya sempat berkata, " saya akan menuliskan Membaca Kode Angka Pada Resistor Variable Potensiometer" nah inilah dia tulisan saya untuk menepati janji saya itu.

Sebelum menulis lebih jauh tentang bagaimana membaca kode angka pada potensiometer, sebaiknya bagi  Anda yang belum mengetahuinya sebaiknya, ketahui apa itu potensiometer terlebih dahulu. Apabila Anda sudah mengetahuinya meri kita melanjutkan tentang cara membaca kode angkanya.

Kode-kode pada potensiometer umumnya terdapat kombinasi huruf dan angka, contoh kodenya B100k, A100k. Apa sebenarnya dan bagaimana membacanya, inilah yang tengah kita pelajari bersama sekarang ini. 

Kita mulai dari kode letter/huruf :
  • Kode A : kode ini untuk mewakili/meng-kodekan pots/potensiometer jenis/tipe logaritmis
  • Kode B : kode ini untuk mewakili/meng-kodekan pots/potensiometer jenis/tipe linier
  • Kode C : kode ini untuk mewakili/meng-kodekan pots/potensiometer jenis/tipe reverse log
  • Kode K : kode ini simbol untuk simbol nilai resistansi potensiometer tersebut
Itulah peng-kodean letter/huruf pada potensiometer yang aku ketahui, di pasaran sparepart elektronik/ditoko-toko komponen elektronik di Indonesia dapat kita temukan/dapat dengan mudah kita dapatkan potensiometer dengan kode huruf A dan B, sedangkan untuk Tipe C saya rasa cukup sulit kita dapatkan di pasaran/ di toko-toko sparepart elektronik lokal, karena potensio ini sangat jarang juga digunakan.

Peng-kodean angka pada potensiometer:

Peng-kodean angka pada potensio sebenarnya untuk menyatakan berapa nilai resistansi pada potensiometer tersebut. Sepertinya Anda juga sudah tahu hal ini, namun tak ada salahnya saya tulis biar adik-adik kita yang belum mengerti dapat mengerti melalui Blog Elektonika ini. Untuk mempermudah saya menjelaskan saya akan mengambil contoh pada gambar dibawah ini;

Kode pada Potensiometer

Pada gambar potensiometer diatas terdapat tulisan kode B10K, kode angkanya ialah 10k artinya sama dengan 10.000 Ohm (Ω), 10.000 Ω dapat kita persingkat dengan menambah huruf KΩ, jadi 10KΩ. Namun penulisannya sering disingkat menjadi 10K.

Ok Sobat pembaca Blog Elektronika, saya rasa semua sudah faham Cara Mebaca Kode Angka Pada  Resistor Variable jenis Potensiometer ini, dan saya mohon maaf atas kekurangan serta cara penulisan saya, karena inilah batas kemampuan saya, terimakasih.

Wednesday, December 12, 2012

Pengenalan Obeng, Alat Bantu Service Elektronik

Apa itu Obeng? lho kok malah tanya apaitu obengsih kok gak dijelasin sendiri, hehe... lha iya kalau saya tanya siapa itu Obeng ntar situ jawabnya Obeng itu tetangga aku, hikhik... Ok deh sekarang serius, apa sebenarnya obeng itu? Obeng adalah salah satu alat bantu teknisi baik itu elektronik maupun teknisi mesin (montir) pada umumnya, untuk mengencangkan serta mengendurkan baut. Dalam bahasa inggris obeng disebut Screwdriver.

Macam-macam Obeng
Sebenarnya dari sekaian macam bentuk obeng yang teramat sering di gunakan para teknisi elektronik adalah jenis obeng plus (+) dan obeng minus (-). Berdasarkan apa sebenarnya orang menentukan jenis obeng, jawabannya adalah dari mata obeng tersebut, jika mata obeng tersebut adalah minus maka dia juga di beri nama obeng minus, dan apabila + maka namanya adalah obeng plus/ples dan sebagainya.

Dari ukurannya, obeng banyak pula macamnya dari yang kecil-kecil obeng buat tukang service jam tangan, meningkat lebih besar ukurannya buat para tukang service handphone hingga ukuran jumbo alias besar juga banyak. Aku sudah tahu kalian tak penasaran seperti apa itu obeng, tapi sungguh terpaksa juga aku tetap akan memberikan contoh gambar obeng untuk Anda.

obeng
image credit : Rusty Clark
Nah itu dia penampakan obeng sesungguhnya, hehe..:D

Fungsi Obeng
Apa fungsi obeng buat para teknisi elektronik? Sepertinya obeng tidak dikhususkan buat para teknisi elektronika saja, orang lain dan bukan teknisi elektro juga menggunakan obeng. Jadi fungsi obeng secara umum adalah sebagai alat bantu untuk mengencangkan dan mengendurkan baut. segini saja tulisan saya, saya rasa sudah cukup untuk mengenal apa obeng itu.

Thursday, December 6, 2012

Membaca Kode Angka Pada Resistor Variable Trimpot

Sudah pahamkan apa itu trimpot serta kegunaannya? saya rasa Anda telah paham, namun apabila Anda masih belum paham Anda bisa memahami kembali lewat Pengenalan Resistor Variabel, Trimpot di blog elektro ini. Untuk menambah pengetahuan kita bersama, kali ini saya akan menguraikan tentang bagaimana cara membacakode angka pada resistor variable.

Resistor variabel jenis Trimpot kali ini yang akan saya jelaskan cara membaca kode angkanya, sedangkan untuk jenis potensio, insya Allah akan saya jelaskan pada kesempatan/post mendatang.

Pengkodean pada trimpot  sebenarnya persis seperti pengkodean pada kapasitor namuun tak jarang juga pengkodean ini ditulis langsung berapa nilai tahanan/resistansi pada trimpot itu, misal 10k artinya ya 10kΩ atau 10 kilo ohm. Seperti pada gambar diatas tertulis 20k itu juga artinya 20kΩ, sudah saya tulis diatas tak semua trimpot pengkodeannya seperti itu.

Kalau pengkodean trimpot sama persis dengan pengkodean kapasitor /kondensator (C), lantas bagaimana cara membaca dan apa perbedaan antara kedua pengkodean tersebut?. Penulisan pengkodean memang sama persis dengan kapasitor dan cara membacanya juga sama yakni 

contoh:

102 : 1000 Ω = 1kΩ
103 : 10.000Ω = 10kΩ
471 : 470Ω
502 : 5000Ω = 5kΩ
503 : 50.000Ω = 50kΩ
104 : 100.000Ω = 100kΩ

Bagaimana jelas gak? sebenarnya cukup mudah untuk menghitungnya, kuncinya ada di digit ketiga, digit ketiga berfungsi sebagai pengali atau mudahnya digit ketiga merupakan banyaknya nol (0). Dari contoh diatas sara rasa cukup mudah dipahami, jika Andamenjumpai trimpot dengan tulisan pada body 102 artinya 1kΩ karena digit pertama menyatakan angka pertama (1), dan bgitu pula digit kedua menyatakan angka (0) sedangkan digit ketiga banyaknya nol (00) jadi 1000 Ω sama saja dengan 1kΩ.

Perbedaan mendasar pengkodean Trimpot dan Kapasitor/ kondensator ialah pada satuannya saja kalau trimpot menggunakan satuan Ohm karena masih dalam keluarga Resistor sedangkan Kapasitor menggunakan satuan Farad. Ok teman-teman Blog Elektronika demikian tulisan saya kali ini tentang