Thursday, December 29, 2011

Apa Kapasitor / Kondensator Itu

Seperti halnya Resistor komponen elektronika yang satu ini juga sering digunakan atau hampir semua rangkain elektronika menggunakan komponen kapasitor / kondensator ini.

Pengertian Kondensator

Kapasitor ( capasitor ) disebut juga kondensator adalah sebuah komponen elektronika yang mampu menyimpan tegangan listrik yang bersifat sementara, terbuat dari dua belah katub / pelat konduktor dan dipisahkan menggunakan isolator atau bahan nonkonduktor. Kapasitor dalam sebuah rangkaian elektronika disimbolkan dengan huruf C.

Fungsi Kondensator

Dalam sebuah rangkaian elektronika kondensator sering digunakan sebagai :
  1. Penyimpanan arus listrik
  2. Pem-filter atau penyaring arus / tegangan listrik
  3. Sebagai kopling atau penghubung
  4. Penstabil tegangan listrik
Selain fungsi - fungsi diatas sebanarnya adalagi fungsi yang lain misalnya pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator, penggeser fasa serta dapat digunakan juga untuk meminimalisir terjadinya percikan api pada sebuah switch ( saklar ).

Satuan Kondensator / Kapasitor

Nilai kapasitansi sebuah kondensator dinamakan Farad, kata Farad berasal dari sebuah nama seseorang yaitu : Michael Faraday. Beliau adalah seorang ilmuwan berkewarganegaraan Inggris yang mendapat julukan "Bapak Listrik", sebab berkat usahanya listrik menjadi sebuah teknologi yang banyak sekali gunanya.

Satuan Farad merupakan satuan yang terlalu besar maka digunakan satuan yang lebih kecil yaitu : pikoFarad disingkat ( pF ), nanoFarad disingkat ( nF ), dan microFarad disingkat ( uF ).

1 pF = 0,000.000.000.001 Farad sedangkan 1 nF = 0,000.000.001 Farad dan 1 uF = 0,000.001 Farad

Jenis -jenis Kondensator

Kondensator itu bermacam - macam bentuk fisiknya namun jika debedakan berdasarkan fungsi atau kegunaannya Kondensator dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu :
  1. Kondensator tetap ( kondensator ini nilai kapasitansinya tetap tidak dapat dirubah )
  2. Kondensator elektrolit ( Electrolite Condenser = Elco, nilai kaspasitansinya tetap dia mempunyai polaritas )
  3. Kondensator variabel ( kondensator ini nilai kapasitansinya dapat dirubah )
Gambar dan Simbol Kondensator

Contoh gambar Kondensator
Cara mengetahui atau menghitung nilai Kondensator

Pada dasarnya kondensator dikodekan atau pengodeannya mirip sekali dengan resistor, yaitu kode warna dan kode angka. Jadi untuk mengetahui nilai sebuah kodensator kita dapat melakukan dengan 3 cara berikut :
  1. Membaca kode warna apabila dikodekan dengan kode warna
  2. Membaca kode angka apabila dikodekan dengan kode angka
  3. Menggunakan alat / tester yang mempunyai fasilitas C meter 
Namun kebanyakan dipasaran kodensator yang ada biasanya menggunakan kode angka. Mau lebih jelas tentang cara mengetahui nilai kondensator silahkan baca posting diblog ini. 

Wednesday, December 7, 2011

Apa dan Bagaimana Resistor Itu

Dalam sebuah rangkaian elektronika, maksud saya hampir pada semua rangkaian elektronika menggunakan yang namanya resistor ini. Apasih sebenarnya resistor itu...?

Pengertian Resistor

Resistor adalah suatu komponen elektronika yang digunakan untuk menghambat atau menahan arus listrik atau tegangan listrik pada sebuah rangkaian elektronika. Resistor sering disebut juga werstand, kata werstand ini merupakan kata dalam bahasa belanda yang mempunyai arti tahanan atau hambatan. Kemampuan untuk menghambat atau menahan arus listrik pada sebuah resistor disebut resistensi. Sebuah resistor dapat dibuat dari bahan karbon, film, kawat dan lain - lain. Dalam rangkaian elektronika atau pada PCB, resistor dituliskan dengan simbol huruf R.

Satuan Resistor

Menurut standar SI atau Sistem Satuan Internasional, sistem satuan atau besaran yang paling umum digunakan nilai resistansi sebuah resistor yaitu OHM ( ohm ) simbol : Ω. Asal muasalnya kata ohm ini berasal dari sebuah nama : George Simon Ohm. Beliau adalah seorang fisikawan yang berkebangsaan Jerman dan Dia juga yang mencetuskan hukum OHM.

Berikut sedikit mengulas tentang hukum ohm :
V = I R

Dimana :
  • I = arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar ( Ampere )
  • V = tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar ( volt )
  • R = nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar  ( ohm )
Penulisan satuan resistansi resistor yang lebih dari 999 ohm biasanya disingkat menjadi kilo ohm ( KΩ ) dan mega ohm ( MΩ ).

Jenis - jenis Resistor

Dilihat dari cara pemasangannya resistor dibedakan menjadi 2 yaitu :
  1. Resistor yang mempunyai kaki kawat, tiap kaki panjangnya kurang lebih 3cm. Resistor jenis ini banyak beredar dipasaran dan macamnya beragam dari 1/8 watt hingga 20watt pun ada bahkan ada yang lebih.
  2. Resistor yang tidak mempunyai kaki, Resistor ini disebut juga resistor SMD.
Sementara jika dilihat cara kerjanya resistor dibedakan menjadi 2 yaitu :
  1.  Resistor tetap
  2.  Resistor variable
Resistor variabel merupakan suatu resistor yang nilai resistansinya bisa kita rubah, detail selengkapnya akan saya bahas dalam posting mendatang. Sekarang saya cenderung fokus kepada resistor tetap pada posting kali ini.

Gambar dan Simbol Resistor 

Contoh resistor
Contoh resistor









Contoh resistor SMD
Cara Menghitung Nilai Resistor

Untuk mengetahui nilai resistansi sebuah resistor kita dapat melakukan 3 cara yaitu :
  1. Membaca gelang warna pada resistor
  2. Membaca kode angka yang tertera pada resistor tersebut jika ada
  3. Mengukur langsung dengan ohm meter atau multitester.
Dengan 3 metode tersebut kita bisa memilih apabila kita memegang resistor yang menggunakan gelang warna ya kita bisa membaca gelang warna tersebut dan apabila terdapat kode angka ya tinggal membacanya kesulitan menggunakan cara pertama dan kedua tinggal gunakan ohm meter untuk mengukur resistor.

Saya rasa untuk menghitung nilai resistansi sebuah resistor itu mudah, Namun apabila Anda / Sobat masih kurang jelas silahkan tinggalkan komentar atau menuju link berikut. Diposting tersebut saya ungkap jelas cara membaca nilai resistansi resistor.